Sejarah rivalitas Real Madrid dan Barcelona sangatlah panjang. Sampai-sampai hampir semua aspek sosial budaya ikut terpengaruh. Hal ini menunjukkan jika persaingan kedua tim ini memang spesial dan sebutan El Clasico memang layak disematkan saat kedua tim berjumpa.
Kata-kata di bawah ini memiliki ikatan kuat dengan terbentuknya El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid.
Cules dan Merengues
Barcelona punya sebutan Cules, yang dalam bahasa Catalan artinya bokong.
Istilah ini muncul saat pertandingan Barcelona dimainkan di stadion pertama mereka di Calle Industria. Fans Barcelona biasanya duduk di dinding bagian luar sambil menyaksikan pertandingan.
Orang yang biasa lewat di luar stadion bisa melihat bokong fans yang duduk di tembok bagian luar ini. Dan akhirnya jadilah Cules identik dengan Barcelona.
Sedangkan Real Madrid dikenal dengan Merengues karena warna seragam mereka, putih-putih-putih. Oleh publik Spanyol, warna serba putih itu juga sama dengan puding terkenal di negara mereka yang dibuat dari putih telur dan gula.
El Canguelo de Barcelona
Di masa silam, media olahraga yang bermarkas di Madrid menuduh Barcelona menjadi korban 'Canguelo', yang secara harfiah berarti Barcelona sangat ketakutan Real Madrid datang dari belakang untuk mencuri gelar liga mereka.
Di tahun 2007, Real Madrid di bawah asuhan Fabio Capello bisa mengatasi perlawanan Barcelona bentukan Frank Rijkaard untuk mencuri gelar juara di hari terakhir kompetisi, yang menegaskan tuduh di atas.
Jika Real Madrid bisa menang atas Barcelona akhir pekan ini, selisih delapan angka akan terpangkas menjadi lima. Bukan tidak mungkin 'Canguelo' akan terjadi lagi bagi Barcelona.
La Manita
Kata ini sangat sesuai dengan momentum ketika Barcelona menang 5-0 atas Real Madrid di bulan November tahun lalu. Saat itu pemain Barcelona dan fansnya melambaikan tangan di udara dengan lima jari dibuka lebar-lebar. Itulah selebrasi la manita, atau 'tangan kecil'.
Kemenangan tersebut tentunya sangat berarti karena itu artinya Real Madrid harus bisa meraih kemenangan lebih dari 5-0 jika di akhir musim perolehan poin kedua tim sama dan pada akhirnya penentuan juara ditentukan lewat head-to-head.
Villarato
Bisa dikatakan Villarato adalah sebuah konspirasi teori yang diusung kubu Real Madrid untuk menyudutkan sang lawan, Barcelona.
Frasa Villarato digunakan tiap fans Madrid berpikir Barcelona mendapat perlakuan spesial dari pihak berwenang di kompetisi, baik ofisial atau pun otoritas sepakbola.
Di tahun ini, Villarato terjadi kala Jose Mourinho menuduh Barcelona diberi jadwal kompetisi yang membuat mereka lebih punya banyak waktu untuk beristirahat dan bersiap untuk laga berikutnya ketimbang Real Madrid. Selain itu, Mourinho juga tak jarang menuduh pemainnya lebih banyak dikenai sanksi jelang laga penting ketimbang Barcelona.
Mes que un club
Ini adalah slogan Barcelona, yang artinya lebih dari sekadar klub.
Jika diartikan tidak hanya dari sudut pandang sepakbola saja, Barcelona bisa dikatakan sebagai simbol dari nasionalisme Catalan, dan perlawanan daerah untuk bisa diakui melawan kekuatan dari pemerintahan Spanyol yang ada di Madrid, yang dalam hal tertentu disimbolkan sebagai Real Madrid.
Tak mengejutkan jika sering terlihat fans Barcelona mengibarkan bendera dengan bendera Catalan dengan warna kuning dan garis merah dan memasang spanduk dengan tulisan berbahasa Inggris, yang artinya kurang lebih 'Catalonia bukanlah Spanyol'.
Fans Madrid sendiri memiliki gaya balasan tersendiri dengan mengibarkan bendera Spanyol dan menyanyikan 'Eviva Espana', atau Jayalah Spanyol
Kata-kata di bawah ini memiliki ikatan kuat dengan terbentuknya El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid.
Cules dan Merengues
Barcelona punya sebutan Cules, yang dalam bahasa Catalan artinya bokong.
Istilah ini muncul saat pertandingan Barcelona dimainkan di stadion pertama mereka di Calle Industria. Fans Barcelona biasanya duduk di dinding bagian luar sambil menyaksikan pertandingan.
Orang yang biasa lewat di luar stadion bisa melihat bokong fans yang duduk di tembok bagian luar ini. Dan akhirnya jadilah Cules identik dengan Barcelona.
Sedangkan Real Madrid dikenal dengan Merengues karena warna seragam mereka, putih-putih-putih. Oleh publik Spanyol, warna serba putih itu juga sama dengan puding terkenal di negara mereka yang dibuat dari putih telur dan gula.
El Canguelo de Barcelona
Di masa silam, media olahraga yang bermarkas di Madrid menuduh Barcelona menjadi korban 'Canguelo', yang secara harfiah berarti Barcelona sangat ketakutan Real Madrid datang dari belakang untuk mencuri gelar liga mereka.
Di tahun 2007, Real Madrid di bawah asuhan Fabio Capello bisa mengatasi perlawanan Barcelona bentukan Frank Rijkaard untuk mencuri gelar juara di hari terakhir kompetisi, yang menegaskan tuduh di atas.
Jika Real Madrid bisa menang atas Barcelona akhir pekan ini, selisih delapan angka akan terpangkas menjadi lima. Bukan tidak mungkin 'Canguelo' akan terjadi lagi bagi Barcelona.
La Manita
Kata ini sangat sesuai dengan momentum ketika Barcelona menang 5-0 atas Real Madrid di bulan November tahun lalu. Saat itu pemain Barcelona dan fansnya melambaikan tangan di udara dengan lima jari dibuka lebar-lebar. Itulah selebrasi la manita, atau 'tangan kecil'.
Kemenangan tersebut tentunya sangat berarti karena itu artinya Real Madrid harus bisa meraih kemenangan lebih dari 5-0 jika di akhir musim perolehan poin kedua tim sama dan pada akhirnya penentuan juara ditentukan lewat head-to-head.
Villarato
Bisa dikatakan Villarato adalah sebuah konspirasi teori yang diusung kubu Real Madrid untuk menyudutkan sang lawan, Barcelona.
Frasa Villarato digunakan tiap fans Madrid berpikir Barcelona mendapat perlakuan spesial dari pihak berwenang di kompetisi, baik ofisial atau pun otoritas sepakbola.
Di tahun ini, Villarato terjadi kala Jose Mourinho menuduh Barcelona diberi jadwal kompetisi yang membuat mereka lebih punya banyak waktu untuk beristirahat dan bersiap untuk laga berikutnya ketimbang Real Madrid. Selain itu, Mourinho juga tak jarang menuduh pemainnya lebih banyak dikenai sanksi jelang laga penting ketimbang Barcelona.
Mes que un club
Ini adalah slogan Barcelona, yang artinya lebih dari sekadar klub.
Jika diartikan tidak hanya dari sudut pandang sepakbola saja, Barcelona bisa dikatakan sebagai simbol dari nasionalisme Catalan, dan perlawanan daerah untuk bisa diakui melawan kekuatan dari pemerintahan Spanyol yang ada di Madrid, yang dalam hal tertentu disimbolkan sebagai Real Madrid.
Tak mengejutkan jika sering terlihat fans Barcelona mengibarkan bendera dengan bendera Catalan dengan warna kuning dan garis merah dan memasang spanduk dengan tulisan berbahasa Inggris, yang artinya kurang lebih 'Catalonia bukanlah Spanyol'.
Fans Madrid sendiri memiliki gaya balasan tersendiri dengan mengibarkan bendera Spanyol dan menyanyikan 'Eviva Espana', atau Jayalah Spanyol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar